Cross Column

Contoh Cross Column

February 18, 2010

Dakwah untuk Pemula



Dakwah untuk pemula itu bagaimana sih? Pernah saya ditanya seperti itu, sebenernya saya juga sering bertanya seperti itu. Mencari jawaban bagaimana dakwah yang baik tapi dari segi pendakwahnya atau da'i nya masih dikatakan baru terjun di dunia dakwah. Pertanyaan seperti ini sebenarnya bisa di jawab dengan mudah tetapi juga harus tepat. Oke kita coba telah satu persatu dari pertanyaan tersebut antara dakwah dan pemula, sebenernya kurang enak didengar kalau dikatakan pemula, kita ganti saja dengan orang yang baru terjun kedunia dakwah jadi lebih enak didengar. Oke.

Dakwah sendiri adalah menyampaikan kebaikan atau menyeru kepada Allah Swt. Dan perintah berdakwah sendiri tercantum di dalam Al Quran surat Al Hajj 67 :

لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكاً هُمْ نَاسِكُوهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُّسْتَقِيمٍ
yang artinya : "Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Rabbmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus." (QS 22 : 67)

Lalu pada surat An Nahl 125 :

ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
yang artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS 16 : 125)

Dan pada surat Al Imran 104 :


وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
yang artinya : "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka adalah orang-orang yang beruntung." (QS 3:104)

Jadi memang sudah disebutkan apa sih definisi dakwah itu, ya kira-kira sesuai dengan ayat-ayat yang telah disebutkan diatas. Intinya memang menyampaikan manusia agar mengikuti syariat dan jalan Allah Swt. Bagaimana kita mengajaknya? yang pastinya kita mengajak dengan dengan memberikan pengajaran tarbiyah dan pastinya cara yang yang baik. Sudah pasti untuk mengajak ke arah yang baik ya caranya pun harus baik. Tujuannya apa sih? ya itu tadi mengajak umat manusia kepada yang ma'ruf, amal-amal baik yang diperintahkan Allah Swt. Tujuan lainnya mencegah manusia itu dari hal yang munkar, keburukan yang disebabkan oleh tingkah laku manusia itu sendiri.

Dari definisi tentang dakwah sendiri sudah jelas bahwa sang da'i itu harus menyampaikan sesuatu. Sesuatu itu pastinya yang baik, kebaikan yang diperintahkan Allah Swt yang telah di wahyukan melalui nabi Muhammad Saw untuk manusia dan sekalian alam. Nah bagaimana seorang da'i bisa dengan percaya diri menyampaikan kepada orang lain? Pastinya dia harus belajar. Iya, belajar. Seseorang jika ingin menyampaikan sesuatu apapun itu pastinya dia harus mengetahui ilmunya. Orang ingin bisa mengendarai mobil saja harus mengetahui ilmunya. Suatu amalan pasti ada ilmunya. Begitu pula dengan dakwah. Belajar dari mana? Dari mana saja. Kalau dalam hal ilmu-ilmu Islam pastinya banyak sumbernya apalagi saat ini. Banyak majelis ilmu yang dibuka untuk umum, apalagi di masjid-masjid. Atau kita bisa secara langsung belajar melalui ustad-ustad. InsyaAllah ilmu dari mereka pasti berguna untuk kitar pribadi dan orang lain. Belajar, jangan malu-malu, serap ilmunya. Yang tak kalah penting banyak membaca. Khususnya buku Islam atau pun baca majalah surat kabar Islam untuk mengupdate berita terbaru dunia Islam. Semuanya bisa diangkat dijadikan materi dakwah kita.

Karena dakwah itu luas maka ilmu yang kita gunakan untuk berdakwah itu juga sangat luas. Jangan khawatir kehabisan ilmu untuk berdakwah, segala sesuatu yang baik sesuai dengan Al Quran dan Hadist itu insya Allah bisa berguna untuk kita sampaikan kepada orang lain. Karena itu seorang da’i diharuskan memahami pokok-pokok aqidah dan keislamannya lalu tsaqofah fikriyah atau pemahaman berpikir sebagai bekal di dalam da’wahnya.

Syeikh Mustafa Masyhur menyebutkan bahwa ada tiga tsaqofah fikriyah (pemahaman berpikir) yang harus dimiliki seorang da’i :
  1. Memahami islam secara betul dan menyeluruh yang memungkinkan dia dapat melaksanakan islam dengan pelaksanakan yang benar terhadap dirinya, dan dengan itu pula dia dapat menyampaikan islam dengan baik kepada orang lain. Dia mampu melaksanakan islam dan menyampaikan secara total, murni dan orisinil.
  2. Para da’i mesti mengetahui kondisi dan situasi dunia islam dahulu dan sekarang, mengenal musuh-musuh islam dan mengetahui cara dan tindak-tanduknya. Dia juga harus mengetahui peristiwa-peristiwa aktual yang mempengaruhi kondisi kaum muslimin dari dekat atau jauh. Mengetahui siapakah golongan yang bekerja di bidang da’wah islam, kecenderungan dan cara-cara mereka, bagamana bentuk kerja sama yang perlu dibuat bersama-sama dengan mereka, dan persoalan-persoalan lain yang patut diketahui oleh orang-orang yang aktif dalam gerakan islam.
  3. Para da’i harus menyampaikan untuk memantapkan spesialisasi ilmu yang berkaitan dengan urusan hidup manusia seperti : ilmu kedokteran, teknik, pertanian, ekonomi, perusahaan dan lain-lainnya. Oleh akrena itu bagi seorang kader aqdah ia harus berusaha memperbaiki dan meningkatkan spesialisasi ilmu yang dimilikinya secara professional agar dia mendapat tempat dalam masyarakat dan dapat mengisi tempat-tempat kosong pada saat kita membangun dan menegakkan daulah islamiyah. Patut di sini disebutkan bahwa sebagian besar ilmu pengetahuan modern sekarang ini telah dipelopori oleh para cendekiawan muslim zaman dahulu. Karena agama islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan belajar serta dapat menghubungkan ilmunya dengan al Kholik.
Maka dari itu seorang da'i itu harus selalu mau dan tidak boleh malas untuk mengupgrade ilmu. Karena dakwah yang luas itu hanya bisa dilakukan jika kita memiliki ilmu yang luas. Walaupun ilmu Allah yang sangat luas, bukan berarti kita menyerah tidak mau belajar memahami sesuatu, atau berhenti menjadi seorang juru dakwah dipertengahan jalan. Lalu bagaimana jika ada suatu hal yang kita tidak ketahui ilmunya, apakah boleh kita menyampaikannya? Kembali kepada pernyataan sebelumnya bahwa amal harus disertai ilmu, karena jika tidak disertai ilmu maka kerusakan yang terjadi bisa jadi lebih kecil dari pada manfaatnya. Harus berhati-hati menyampaikan yang kita tidak ketahui, lebih baik kita jujur mengatakan bahwa tidak tahu.

Jika kita sudah memasuki jalan dakwah ini, jalan yang dilalui para nabi, jangan pernah menyerah walaupun aral merintang. Baik faktor internal atau eksternal. Mungkin bahasan disini lebih bagaimana mempersiapkan diri dari faktor internal. Jangan karena kita merasa ilmu kita sedikit lalu membuat diri kita jadi tidak percaya diri, ujung-ujungnya malah tidak berdakwah. Jangan sampai begitu. Karena pasti ada satu ayat yang sangat melekat dihati dan pikiran kita. Pahami yang sedikit itu dengan sepenuhnya. Seperti hadist Nabi, ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhori). Satu ayat yang betul-betul diketahinya secara baik adalah amanah yang ada di pundaknya untuk disampaikan kepada orang-orang yang belum mengetahui satu ayat tersebut. Sepertinya untuk seorang muslim bisa kok memahami dari satu ayat, Al Fatihah aja yang kita selalu baca tiap hari minimal 5 kali sehari sudah ada 7 ayat. Itu sudah luar biasa. Lebih baik kita memahami yang sedikit tapi dan disampaikan kepada orang, daripada kita paham banyak ilmu tapi tidak menyampaikannya.

Jadi untuk para da'i yang baru terjun di dunia dakwah, biasanya para aktifis dakwah sekolah atau aktifis dakwah kampus, niatkanlah dakwah hanya untuk Allah semata. Biarkan yang lainnya yang kita dapat dari berdakwah itu adalah bonus dari Allah. Jangan harapkan bonusnya. Yang harusnya menjadi pengharapan para pendakwah adalah ridho Allah semata. Dakwah untuk pemula atau yang bukan, semuanya sama bertujuan menyampaikan risalah Allah. Ilmu yang kita cari, itu untuk Allah. Dan ilmu atau pelajaran yang kita berikan untuk umat manusia juga untuk Allah saja. Insya Allah dakwah akan terasa nikmat apapun yang menghadang jika kita niatkan hanya untuk Allah semata. Insya Allah saya juga bukan seorang ustad yang memiliki banyak ilmu, saya juga masih banyak belajar dan ingin berbagi. Insya Allah segala sesuatu yang kita sampaikan untuk orang lain dan yang kita sampaikan itu berguna dan orang itu menyampaikannya kepada orang yang lain lagi, akan ada balasannya dari Allah. Amin.

- http://quran.kawanda.net/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Amar_ma'ruf_nahi_munkar





Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 comments: on "Dakwah untuk Pemula"

Unknown said...

thanks gan :)

Post a Comment