Cross Column

Contoh Cross Column

February 18, 2010

Sang Luar Biasa



Menjadi Sang Luar Biasa terkadang untuk sebagian besar manusia bisa menjadi sangat melelahkan atau mungkin membosankan. Maka kebanyakan manusia hanya ingin menjadi orang 'Orang Biasa', dan bagi sebagian orang tampak menyenangkan. Mereka berpikir alangkah senangnya menjalani hidup tanpa beban apa-apa dan mengalir begitu saja seperti air. Mereka juga berpikir menjadi orang biasa merupakan cara hidup yang paling aman karena jauh dari masalah dan memang dijauhi masalah. Suatu cara hidup yang indah!
Biasanya cita-cita menjadi Orang Biasa dimiliki oleh orang-orang yang Luar Biasa. Lho kok bisa begitu? Iya jika kita perhatikan orang luar biasa itu, baik itu yang luar biasa masalahnya, luar biasa pusingnya, luar biasa tekanannya, luar biasa dilema hidupnya dan lain sebagainya, Orang-orang Luar Biasa tersebut mungkin sudah tak sanggup dan lelah menghadapi keluarbiasaannya. Sehingga jadilah dia berkeinginan untuk melenyapkan semua keluarbiasaannya itu. Mari kita ambil contoh dari seorang artis terkenal. Bila anda bertanya padanya lebih enak yang mana, menjadi terkenal atau tidak terkenal maka mereka akan menjawab dari a sampai z, alias macam-macam alasan dari jawaban mereka. Tetapi masih terekam dalam ingatan saya beberapa yang mengatakan "...lebih enak tak terkenal. Bisa jalan kemana-mana tanpa diganggu, bisa punya privasi, tidak digosipkan ...bla..bla..bla..." Begitulah kira-kira. Bisa dilihat sang artis pun jengah menghadapi betapa luar biasa keterkenalannya. Jadilah dia mulai berkeinginan jadi orang biasa saja. Yang tidak terkenal, yang bebas punya privasi, dan lain sebagainya.
Namun sebenarnya dibalik betapa peliknya masalah diatas, ada hal yang menarik yang bisa diambil dari Orang-orang Luar Biasa. Sebagian besar dari orang-orang itu, selain besar pula polemik hidupnya, ternyata mereka memang Luar Biasa pula potensinya. Yap, itu bener loh! Percaya nggak percaya (jadi teringat sebuah tayangan misteri gombal di televisi waktu yang lalu) secara general itulah yang banyak terjadi di lapangan. Kita bisa kok kembali mengambil banyak contoh. Baik itu politisi, dokter, insinyur, bahkan artis sekalipun. Merekalah orang-orang yang punya potensi besar dan masalah yang besar pula. Merekalah Sang Luar Biasa! Pada Surat Al-Baqarah 286, secara tak langsung hal itu pun sudah disiratkan.

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS. 2:286)"

Manusia tidak akan dibebani sesuatu kecuali dengan kemampuannya. Hmmm,,, adil kan? Masalah besar potensi besar, bukankah itu sesuatu kompensasi yang wajar? Namun jika kita berpikir sebagai seorang Muslim, mungkin ada baiknya kita merenung lebih dalam tentang ayat Al Baqarah 286 itu. Kira-kira apa maksudnya Allah dengan tidak akan membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya? Bukankah itu berarti setiap masalah yang datang sebenarnya bisa kita diatasi? Dengan kata lain masalah-masalah yang menurut kita luar biasa peliknya pun aslinya BISA kita atasi. Bukankah Allah telah MENJAMIN itu? Menurut saya cita-cita jadi Orang Biasa sangatlah kurang bijaksana. Sebab apalah artinya kita sebagai seorang Muslim yang telah dianugerahi sesuatu yang luar biasa dalam diri kita tetapi kita tak mau menggunakannya? Bukankah itu namanya sia-sia? Bukankah itu sangat disayangkan. Apakah kita tega menyia-nyiakan apa yang telah Allah berikan? Apa hidayah yang kita terima datang karena Allah ngasal memberikannya pada kita. Tentu Allah punya maksud untuk semua itu kan!? Pasti Allah Yang Maha Tahu telah melihat sesuatu pada diri kita, sehingga Dia memberikan hidayahnya pada kita. Kita dapat Hidayah karena ada sesuatu yang Luar Biasa dalam diri kita yang kiranya bermanfaat untuk umat! Teruntuk Orang-orang Luar Biasa, memang hidup ini sulit. Tetapi sejarah mana yang mengatakan sulit tak bisa diatasi? Masa-masa kebangkitan Islam yang pertama pun luar biasa sulitnya. Tetapi yang membuatnya berhasil dilampaui adalah kehendak Allah yang luar biasa teruntuk Orang-orang Luar Biasa. Tetaplah anda jadi Sang Luar Biasa. Janganlah sekali-kali berkeinginan jadi orang biasa. Jangan kita lupa, Surga itu tidak Murah, Bung! So... masihkah anda bercita-cita jadi 'Orang Biasa'?

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Sang Luar Biasa"

Post a Comment